Rabu, 16 April 2014

Diposting oleh ielhabiologi765.blogspot.com di 08.26 0 komentar

tangisan bumiku


apakah belum cukup ??
semua yang telah aku siapkan untuk anak cucumu
hutan yang dulunya hijau berlimpah kekayaan
sawah yang terbentang luas
lautan yang menyimpan sejuta harta

kini hijau menjadi kuning
gejolak api yang melenyapkan semua
sumber pangan yang disulap menjadi menara
istana fauna yang tercemar
semuanya hancur dengan sekejap mata

dimana hati nuranimu
tak ada balas budi pada bumi 
bisa memakai namun tak bisa merawat
hanya bisa merusak
kini bumi telah rusak
Jeritan nyawa melayang terkikis harapan

Air, angin, tanah menangis
Tak kuasa melawan kepedihan yang kau tarikan diatas kepuasanmu
Diposting oleh ielhabiologi765.blogspot.com di 07.30 0 komentar
Cukupkah hanya dengan car free day????

Lalu lintas kini makin padat oleh kendaraan bermotor. Alhasil polusi udara pun kian meningkat. Kita seolah dipaksa menghirupnya,padahal kualitas udara sangat mempengaruhi kesehatan kita. Seandainya jumlah kendaraan bermotor tak banyak,kita akan lebih banyak menghirup udara yang lebih bersih.  Dihadapkan pada situasi seperti ini pada akhirnya kita harus mencari cara mengatasi polusi udara akibat kendaraan bermotor tersebut.
            Untuk mengurangi polusi dan pembelajaran kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan, pemerintah Kabupaten Jember  mengadakan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day yang dilaksanakan setiap hari minggu mulai jam 05.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB di kawasan sekitar alun-alun Jember.  semua jalan menuju jantung kota di tutup dan di alihkan ke jalan lain .

            Pada dasarnya hari bebas kendaraan bermotor bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Lebih dari itu tujuan yang paling utama adalah sebagai usaha untuk sedikit melestarikan lingkungan hidup karna pada kota-kota besar penggunaan kendaraan bermotor dibilang cukup parah. Dengan tingkat polusi yang begitu tinggi di indonesia,acara car free day  yang hanya dilakukan sekali dalam seminggu tidak dapat mengatasi polusi udara yang telah mencemari lingkungan di setiap harinya. Seharusnya car free day dilakukan tiga kali dalam satu minggu atau setiap hari . Car free day juga harusnya di lakukan tidak hanya di pusat kota. Kalau ada satu ruas jalan yang kosong dari kendaraan bermotor sementara kendaraan yang dialihkan itu menumpuk dalam jumlah yang sama di ruas jalan yang lain, apakah polusi udara berkurang? Inilah yang harus di fikirkan kembali dan memutuskan kebijakan untuk lingkungan.
unej.ac.id fkip.unej.ac.id biofkip.blogspot.com  biologinote.blogspot.com

Senin, 14 April 2014

foto jaringan hewan

Diposting oleh ielhabiologi765.blogspot.com di 09.06 0 komentar




laporan golongan darah

Diposting oleh ielhabiologi765.blogspot.com di 08.52 0 komentar
I. Judul 
GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
II. Tujuan
Setelah selesai praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan penggolongan darah manusia.
III. Dasar Teori
Darah manusia dapat digolongkan menjadi 4 golongan yaitu A,B,AB dan O, Dimana pengolongan ini pada hematologi sangat diperlukan keberadaanya pada sistem transfusi ataupun donor. Pendeteksian golongan darah dengan cara menambahkan serum yang akan mengakibatkan aglutinogen.(Wasid,2012:online)
Kesukaran pertama dalam transfusi darah disebabkan karena terjadinya penggumpalan sel-sel darah. Gumpalan-gumpalan sel darah merah tidak dapat lewat melalui pembuluh darah kapiler, yang menjadi tersumbat karenanya. Bila banyak pembuluh kapiler yang tersumbat, sistem peredaran darah akan tersumbat dan mungkin akan menyebabkan kematian. Landstainer telah mendemostrasikan bahwa penggumpalam sel darah merah terjadi karena adanya suatu reaksi antara zat-zat pada membran sel darah merah dan zat-zat dalam plasma. Dalam darah setiap orang, zat-zat yang bereaksi tidak terdapat secara bersama-sama. Tetapi karena masing-masing individu memiliki rangkaian zat yang berbeda dari individu lainnya. (Waluyo,1993:50)
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan bagian darah yang cair. Plasma darah cairan yang berwarna kekuning-kuningan, tersusun atas air, dan bahan terlarut yaitu protein, lemak, asam lemak, asam amino, glukosa, hormon, enzim, antibodi, garam mineral.
Fungsi dari plasma darah adalah:
ü  Sebagai pelarut bahan-bahan kimia.
ü  Membawa mineral-mineral terlarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondioksida dan bahan-bahan buangan.
ü  Menyebarkan panas dari organ yang lebih panas ke organ yang lebih dingin.
ü   Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel.
Plasma mengandung protein seperti lipoprotein, fibrinogen berfungsi dalam pembekuan darah, globulin berperan dalam pertahanan tubuh, albumin berperan dalam membantu aliran darah dan mengatur tekanan osmotik darah, antihemophilic globulin berfungsi mencegah hemofilia, tromboplastin berfungsi dalam proses pembekuan darah bersama protombin dan fibrinogen, immunoglobulin berfungsi untuk kekebalan tubuh(abtibodi). Protein-protein tersebut dapat dipisahkan dari plasma dan membentuk cairan yang disebut serum. (Waluyo,2010:175)
 Sel-sel darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok : Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit.
·         Sel darah merah(Eritrosit)
Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram, dengan diameter 7,5 m da ketebalan 2 m. Tengah-tengah dari cakram tersebut lebih tipis(1 m) daripada tepinya. Bentuk “bikonkaf” yang menarik ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan plasma darah. Pada orang dewasa, sel darah merah dibentuk dari sel-sel “pokok” yang terletak dalam sumsum tulang, terutama dalam tulang-tulang rusuk, sternum(tulang dada), dan vertebra(tulang-tulang belakang). Pada waktu mula-mula dibentuk, sel darah merah mempunyai sebuah nukleus dan hemoglobin tidak begitu banyak. Akan tetapi, ketika dewasa jumlah hemoglobin dalam sel naik sampai 280 juta molekul – menunjukkan 90% bobot bersih sel. Kemudian pada akhir dari proses sintesis hemoglobin ini, nukleus diperas keluar dari sel. (Kimball,1990:516)
·         Sel darah putih(Leukosit)
Leukosit merupakan sel yang memiliki fungsi khusus untuk mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme. Leukosit merupakan sel yang memiliki sifat seperti Amoeba, yaitu bentuknya dapat berubah-ubah, leukosit dapat bergerak bebas, bahkan dapat keluar dari pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan lain yang terinfeksi mikroorganisme. Ukuran leukosit lebih besar dari eritrosit, tetapi jumlahnya dalam tubuh lebih sedikit. Darah manusia memiliki lima macam leukosit tetapi berdasarkan ada dan tidaknya granuler pada selnya. Kelima macam leukosit tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu leukosit yang bergranuler(granulosit)dan tidak bergranula(agranulosit).
·         Keping darah(trombosit)
Trombosit atau keping-keping darah memiliki bentuk tidak teratur, tidak memiliki inti sel dan berukuran sangat kecil(hanya berdiameter 2 m). Jumlahnya di dalam darah sekitar 150-400 ribu/ . Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah apabila terjadi luka pada pembuluh darah, dengan demikian darah tidak banyak terbuang. Trombosit beredar di dalam darah dan dibentuk oleh sel-sel besar yang ada di dalam sumsum tulang. Mekanisme pembekuan darah adalah sebagai berikut. Saat pembuluh darah terluka atau terpotong, darah akan keluar. Trombosit akan pecah dan membebaskan enzim trombokinase. Enzim ini akan mengubah protombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Trombin yang terbentuk selanjutnya akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka sehingga pendarahan akan dihentikan. (Waluyo,2010:178-180)
  • Sistem ABO
Pada darah manusia terdapat dua faktor yang menentukan dalam golongan darah, yaitu aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen (zat anti) merupakan antigen yang terdapat di sel darah merah dan bersifat genetis. Umumnya dikenal tiga jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan B, aglutinogen M dan N, dan faktor rhesus (Rh). Berdasarkan keberadaan aglutinogen, penggolongan darah manusia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan darah sistem Rh. Aglutinin merupakan protein plasma yang berfungsi sebagai antibodi. Pada sistem ABO, aglutinin terdiri atas dua macam, yaitu aglutinin A  dan aglutinin B.
Pada tahun 1900 dan 1901 Karl Landsteiner merumuskan pengolongan darah ABO berdasarkan keberadaan aglutinogen dan aglutinin pada darah, yaitu :
a.       Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya mengandung aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin B
b.      Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya mengandung aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin A
c.       Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya mengandung aglutinogen A dan B, serta dalam serum atau plasmanya tidak mengandung aglutinin
d.      Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen, sedangkan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin A dan aglutinin B
  • Sistem MN
Pada tahun 1927, Karl Landsteiner dan P. Levine menemukan antigen baru yang disebut dengan aglutinogen M dan aglutinogen N. Berdasarkan kedua jenis aglutinogen tersebut, menghasilkan tiga macam golongan darah, yaitu, M, N, dan MN. Berbeda dengan golongan darah sistem ABO, pada golongan darah sistem MN, serum atau plasma darah orang tersebut tidak mengandung zat anti- M (aglutini M) dan zat anti N. Karena tidak mempunyai aglutinin tersebut, golongan darah sistem MN tidak penting untuk keperluan transfusi darah akibat tidak adanya bahaya terjadinya penggumpalan.
  • Sistem Rh
Golongan darah Rh, singkatan dari kata rhesus (sejenis kera di India), yaitu Macaca rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan A.S. Wiener tahun 1940. golongan darah ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a.       Kelompok orang dengan Rh- positif (disingkat Rh+), merupakan orang yang didalam eritrositnya memiliki aglutinogen Rh
b.      Kelompok orang dengan Rh- negatif (disingkat Rh-), merupakan orang yang di dalam eritrositnya tidak mengandung aglutinogen Rh.
Seperti halnya golongan darah ABO, golongan darah Rh mempunyai arti penting dalam klinik. Pada golongan darah sistem Rh, dalam plasma atau serum seseorang, biasanya tidak terdapat agglutinin (anti Rh), tetapi orang dapat dipacu untuk membentuk aglutinin Rh, karena sebagai berikut :
a.    Transfusi darah
Apabila seorang bergolongan darah Rh-),  menerima darah dari orang yang memiliki Rh+ maka plasma dan serum darah orang tersebut distimulus sehingga mambentuk anti Rh.
b.    Melalui perkawinan
Apabila seorang perempuan bergolongan darah Rh- menikah dengan orang yang bergolongan darah Rh+  dan mempunyai anak bergolongan darah Rh+ maka pada saat proses melahirkan, aglutinogen pada eritrosit anak sebagian dapat mengalir ke tubuh ibunya melalui plasenta. Dalam kasus ini, darah ibu tersebut dipacu untuk membentuk anti Rh.
(Dani,2013:online)     












IV. Metode praktikum
·         Alat dan bahan
Alat :
ü  Mikroskop
ü  Tusuk gigi
ü  Pinset 
ü  Pensil
ü  Lanset/jarum streril
ü  Gelas obyek
Bahan : 
ü  Serum A dan B
ü  Alkohol 70%
ü  Kapas
ü  Darah segar manusia
·         Cara kerja
Menarik garis tengah pada sisi panjang yang membagi sisi gelas obyek menjadi dua bagian yang sama menggunakan pensil

 
Memberi tulisan A di pojok kiri atas gelas obyek dan huruf B di pojok kanan atas

 
Mencuci tangan sampai bersih dan mengambil segumpal kapas dengan pinset lalu mencelupkan kedalam alkohol dan menggosokkan pada ujung jari manis
 
Menusuk jari manis menggunakan lanset yang di sterilkan dan menempatkan darah pada bagian A dan B
 
 



















Menutup bekas tusukan dengan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol
 
Meneteskan serum anti A pada bagian A gelas obyek dan serum anti B pada bagian B gelas obyek kemudian mengaduknya dengan tusuk gigi.

 
Membandingkan kedua bagian A dan B pada gelas obyek

 
 

































V. Hasil Pengamatan
NAMA PROBANDUS
GOLONGAN DARAH
GAMBAR



Jahrotul Jannah



O
1472801_548493788568696_1862534043_n.jpg



Widiet Nurcahyo R







B
1467330_548493968568678_376838442_n.jpg



Sheila Nurvatisna



AB
1471349_548494061902002_183711292_n.jpg




Zainatuh Arifah




AB
1452395_548494188568656_591663360_n.jpg










Ahmad Habib



B
1459793_548494275235314_757112492_n.jpg



Fariz Imam Utomo



B
1461457_548494375235304_597041491_n.jpg

















VI. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang dan mengetahui penggolongan darah pada manusia. Untuk mengetahui golongan darah pada seseorang dapat dilakukan dengan mengambil sampel darah yang kemudian ditaruh pada gelas obyek dan menetesi darahnya dengan serum A dan serum B. Serum A mengandung aglutinin yang dapat menggumpalkan golongan darah A, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap golongan darah B dan O. Sedangkan serum B mengandung aglutinin yang dapat menggumpalkan golongan darah B, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap golongan darah A dan O. Itu terbukti jika serum A dapat menggumpalkan darah namun serum B tidak dapat menggumpalkan darah maka orang tersebut bergolongan darah A. Jika serum A tidak dapat menggumpalkan darah namun serum B dapat menggumpalkan darah maka golongan darah orang tersebut adalah B. Dan jika kedua serum A dan serum B menyebabkan penggumpalan pada darah seseorang maka golongan darah orang tersebut adalah AB. Namun jika serum A dan Serum B tidak dapat menggumpalkan darah maka darah orang tersebut adalah O.
Disini kita melakukan pengamatan pada perwakilan tiap kelompok untuk ditest golongan darahnya. Pada percobaan yang kami lakukan dalam menentukan golongan darah manusia, didapatkan tiga hasil golongan darah,Yaitu glongan darah B, AB, dan O. Dari 6 probandus didapatkan 3 orang memiliki golongan darah B yaitu Widiet Nurcahyo,Ahmad Habib,dan Fariz Imam Utomo , 2 orang memiliki golongan darah AB yaitu Sheila Nurvatisna dan Zainatuh arifah dan 1 orang memiliki golongan darah O yaitu Jahrotul Jannah.
Dari probandus bergolongan darah B, darah mereka mengalami penggumpalan ketika ditetesi serum B. Sedangkan saat ditetesi dengan serum A, darah tidak mengalami penggumpalan. Hal ini dikarenakan pada plasma darahnya mengandung aglutinin A (anti A). Sedangkan pada eritrositnya mengandung aglutinogen B. jadi ketika darah ditetesi dengan anti B, maka akan terjadi reaksi aglutinasi antara eritrosit dan serum tersebut. Reaksi yang terjadi menyebabkan darah menggumpal. Penggumpalan ditandai dengan adanya butiran butiran seperti pasir yang ada pada darah yang ditetesi serum B.
Pada probandus yang memiliki golongan darah AB setelah ditetesi dengan serum A maupun serum B, darahnya menggumpal. Hal ini terjadi karena golongan darah AB tidak memiliki zat anti A maupun zat anti B namun memiliki antigen(aglutinogen) yaitu antigen A dan B. Sehingga ketika ditetesi dengan serum A dan serum B tejadi penggumpalan.
Pada  probandus bergolongan darah O, memberikan hasil bahwa ketika darah ditetesi dengan serum A dan B, darah tidak mengalami penggumpalan. Hal ini disebabkan karena plasma darah mereka mengandung aglutinin A (anti A) dan aglutinin B (anti B). Sedangkan pada eritrositnya tidak memiliki aglutinogen sama sekali. Sehingga ketika darah mereka ditetesi dengan serum anti A maupun anti B, eritrosit tidak bereaksi. Hal inilah yang menjadikan darah tidak menggumpal dan seseorang tersebut dikatakan bergolongan darah O. Yang artinya tidak memiliki aglutinogen sama sekali pada eritrositnya.
Dalam kegiatan praktikum yang kami lakukan, tidak didapatkan data probandus yang bergolongan darah A.  




























VII. Penutup
·         Kesimpulan
Golongan darah pada manusia ada empat, yaitu A, B, AB dan O. Seseorang dikatakan bergolongan darah A, jika pada eritrositnya mengandung aglutinogen A dan pada plasma darahnya mengandung aglutinin B. Seseorang dikatakan bergolongan darah B, jika pada eritrositnya mengandung aglutinogen B dan pada plasma darahnya mengandung aglutinin A. Seseorang dikatakan bergolongan darah AB, jika pada eritrositnya mengandung aglutinogenA dan B, sedang pada plasma darahnya tidak mengandung aglutinin A maupu B. Seseorang dikatakan bergolongan darah O, jika pada eritrositnya tidak mengandung aglutinogen A maupun B, sedang pada plasma darahnya mengandung aglutinin A dan B.

·         Saran
Diharapkan pada praktikum ini,lanset yang digunakan benar-benar steril agar tidak membahayakan bagi probandus yang ingin menguji golongan darahnya serta praktikan harus benar-benar mengerti tentang setiap golongan pada manusia.


















DAFTAR PUSTAKA

Dani,2013.Prinsip penggolongan darah. pustaka-pandani.web.id/2013/11/prinsip-      penggolongan-darah.html. [20 November 2013:20.57]
Kimball,John.W. 1990. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Wasid,2013.Alat uji golongan darah ABO berbasis mikrokontroler AT89S52. jurnal.stmik-indonesia.ac.id/jurnal/index-php/jik41/articlw/view/34. [20 November 2013:20.30]
Waluyo,Joko .1993. Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember : unej
Waluyo,Joko.2010. Biologi Umum. Jember : unej















Laporan Praktikum Biologi Dasar
“Golongan Darah Pada Manusia”

Universitas_Jember.jpg



              


Oleh:
Siti Lailatul Maqhfiroh
NIM:130210103021



Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2013


 

BIOLOGI EDUCATION Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos